Subscribe:

Labels

Rabu, 01 Juni 2011

Narkoba


A.    PENGERTIAN NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat / bahan berbahaya Selain narkoba hal lain yang diperkenalkan oleh departemen kesehatan republik Indonesia adalah Napsa yang merupakan singkatan dari Narkotika, psikotripika, dan zat adiktif. Narkoba adalah obat, bahan atau zat yang bukan tergolong makanan, jika diminum, dihisap, ditelan, atau disuntikan berpengaruh pada kerja otak (susunan saraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau menurun), demikian fungsi vital  organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan dan lain-lain).
Narkoba yang ditelan akan masuk ke lambung, kemudian ke pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup zat akan terserap masuk ke pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-paru. Jika disuntikkan zat akan masuk langsung ke pembuluh darah, kemudian darah membawa zat itu ke otak. Narkoba dapat tergolong ke dalam jenis racun-racun dalam tubuh kita, jika tidak digunakan sebagaimana mestinya. Racun adalah bahan atau zat bukan makanan atau minuman yang berbahaya bagi manusia. Contoh racun adalah obat anti serangga atau anti hama.  Sedangkan obat adalah bahan atau zat baik sintetis yang berkhasiat menyembuhkan. Akan tetapi penggunaannya harus mengikuti aturan pakai, jika tidak dapat berbahaya dan berubah menjadi racun.

B.     SEJARAH NARKOBA
Sebelum muncul istilah narkoba lama sudah kita mengenal apa yang disebut candu. Dalam catatan sejarah kurang lebih 2000 sebelum masehi di San Maria ditemukan sari bunga opium atau lebih dikenal dengan opium (Candu= Papavor somnipeveritum). Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter diatas permukaan air laut. Penyebaran selanjutnya adalah didaerah Cina, India, dan daerah sekitarnya.
Pada tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Fredrich William menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang dikenal dengan nama Morphin (diambil dari nama seorang dewi mimpi Yunani bernama Morphius). Pada tahun 1858 muncul perang saudara di Amerika Serikat, morphin ini digunakan untuk penghilang rasa sakit, meninggikan prestasi, atau merendahkan ketahanan tempur pihak lawan.
Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama arder Wright dari London, merebus cairan morphin dengan cairan anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur). Campuran ini membawa efek ketika diujikan pada anjing. Anjing tersebut mengalami gejala : ketakutan, tiarap, mengantuk, dan muntah-muntah. Tahun 1984 pabrik bater memproduksinya dengan nama heroin, sebagai obat resmi penghilang rasa sakit. Saat ini heroin tidak hanya digunakan sebagai obat, hanya morphin saja. Perkembangan teknologi tidak dapat dibendung, sehingga candu tersebut diolah dengan campuran khusus dan jenisnya pun bertambah banyak seperti : ektasi, putau, dan lain sebagainya.

C.    JENIS-JENIS NARKOBA DAN AKIBAT YANG DI TIMBULKAN
  1. NARKOTIKA (Heroin, Ganja, dan Kokain)
1)      Heroin
Akibat yang ditmbulkan :
a.       Perasaan senang dan bahagia
b.      Sikap acuh tak acuh
c.       Mengantuk
d.      Bicara cadel
e.       Mual
f.       Pupil mata mengecil
g.      Gangguan daya ingat
2)      GANJA
Akibat yang ditmbulkan :
a.       Perasaan senang dan bahagia
b.      Sikap acuh tak acuh
c.       Mata merah
d.      Nafsu makan meningkat
e.       Sulit mengendalikan diri
f.       Depresi
g.      Kurang konsentrasi
3)      KOKAIN
Akibat yang ditimbulkan :
a.       Kewaspadanan meningkat
b.      Mual dan muntah
c.       Mudah berkelahi
d.      Distonia
e.       Pendarahan otak
f.       Kaku, dingin
g.      Tekanan darah meningkat

  1. METHAMPHETAMINE (Ectasy dan Shabu)
1)        ECTASY
Akibat yang ditimbulkan
a.       Hilangnya rasa percaya diri
b.      Depresi yang dapat berlangsung beberapa hari
c.       Tidak seimbangnya cairan tubuh
d.      Menimbulkan kerusakan otak yang permanen
2)        SHABU
Akibat yang ditimbulkan :
a.       Bergairah
b.      Perasaan senang dan bahagia
c.       Pupil mata merah
d.      Hilang nafsu makan
e.       Sulit tidur
f.       Denyut nadi menigkat


D.    FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SESEORANG MEMAKAI NARKOBA
1.      Percaya Diri / Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat setan tersebut.

2.      Solidaritas Kelompok / Komunitas / Genk
Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan.
3.      Menghilangkan / Meredakan Rasa Sakit
Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan dapat membuat orang jadi tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang.
4.      Coba-Coba / Ingin Tahu
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
5.      Ikut-Ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain asik memakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalahgunakan tempat umum.


6.      Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah / Beban Stres
Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabuk, atau jadi gembira ria.
7.      Menonjolkan Sisi Berontak / Pemberontakan / Kekuasaan / Kehebatan
Seseorang yang bandel, nakal atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang lain sebagai sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Dengan zat terlarang akan membantu membentuk sikap serta perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang.
8.      Melenyapkan Kepenatan dan Kebosanan / Agar Merasa Enak
Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan.
9.      Mencari Tantangan / Kegiatan Beresiko
Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki resiko tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan obat terlarang agar bisa menjadi yang terhebat, penuh tenaga dan penuh percaya diri.
10.  Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain.

E.     AKIBAT PENGGUNAAN NARKOBA
  1. Bagi Diri Sendiri
Menggunakan narkoba menyebabkan beberapa gangguan kesehatan antara lain sebagai berikut :
a.       HIV, Hepatitis dan Beberapa Penyakit Menular Lainya
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang, tetapi hal itu juga kerap dikaitkan dengan berbagai perilaku berbahaya seperti pemakaian jarum suntik secara bergantian, dan perilaku seks bebas. Kombinasi dari keduanya akan sangat berpotensi meningkatkan resiko tertular penyakit HIV/AIDS, hepatitis, dan beragam penyakit infeksi lainnya. Perilaku berbahaya tersebut biasanya berlaku bagi penggunaan narkoba berjenis heroin, kokain, steroid, dan methamphetamin.
b.      Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Para peneliti telah menemukan semacam korelasi antara penyalahgunaan narkoba (dalam berbagai frekuensi penggunaan) dengan kerusakan fungsi jantung, mulai dari detak jantung yang abnormal sampai dengan serangan jantung. Penyuntikan zat-zat psikotropika juga dapat menyebabkan kolapsnya saluran vena, serta resiko masuknya bakteri lewat pembuluh darah dan klep jantung. Beberapa jenis narkoba yang dapat merusak kinerja sistem jantung antara lain kokain, heroin, inhalan, ketamin, LSD, mariyuana, MDMA, methamphetamin, nikotin, PCP, dan steroid.
c.       Penyakit Gangguan Pernapasan
Penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan beragam permasalahan sistem pernapasan. Merokok, misalnya, sudah terbukti merupakan penyebab penyakit bronkhitis, emphysema, dan kanker paru-paru. Begitu pula dengan menghisap mariyuana yang bisa membawa dampak lebih parah lagi. Penggunaan sejumlah zat psikotropika juga dapat mengakibatkan lambatnya pernapasan, menghalangi udara segar memasuki paru-paru yang lebih buruk dari gejala asma.
d.      Penyakit Nyeri Lambung
Dari efek merugikan yang ditimbulkannya, beberapa kasus penyalahgunaan narkoba juga diketahui dapat menyebabkan mual dan muntah beberapa saat setelah dikonsumsi. Penggunaan kokain juga dapat mengakibatkan nyeri pada lambung.
e.       Penyakit Kelumpuhan Otot
Penggunaan steroid pada masa kecil dan masa remaja, menghasilkan hormon seksual melebihi tingkat sewajarnya, dan mengakibatkan pertumbuhan tulang terhenti lebih cepat dibanding saat normal. Sehingga tinggi badan tidak maksimal, bahkan cenderung pendek. Beberapa jenis narkoba juga dapat mengakibatkan kejang otot yang hebat, bahkan bisa berlanjut pada kelumpuhan otot.
f.       Penyakit Gagal Ginjal
Beberapa jenis narkoba juga dapat memicu kerusakan ginjal, bahkan menyebabkan gagal ginjal, baik secara langsung maupun tak langsung akibat kenaikan temperatur tubuh pada tingkat membahayakan sampai pada terhentinya kinerja otot tubuh.
g.      Penyakit Neurologis
Semua perilaku penyalahgunaan narkoba mendorong otak untuk memproduksi efek euforis. Bagaimanapun, beberapa jenis psikotropika juga memberikan dampak yang sangat negatif pada otak seperti stroke, dan kerusakan otak secara meluas yang dapat melumpuhkan segala aspek kehidupan pecandunya. Penggunaan narkoba juga dapat mengakibatkan perubahan fungsi otak, sehingga menimbulkan permasalahan ingatan, permasalahan konsentrasi, serta ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan.



h.      Penyakit Kelainan Mental
Penyalahgunaan narkoba yang sudah sampai pada level kronis dapat mengakibatkan perubahan jangka panjang dalam sel-sel otak, yang mendorong terjadinya paranoia, depresi, agresi, dan halusinasi.
i.        Penyakit Kelainan Hormon
Penyalahgunaan narkoba dapat mengganggu produksi hormon di dalam tubuh secara normal, yang mengakibatkan kerusakan yang dapat dipulihkan sekaligus yang tidak dapat dipulihkan kembali. Semua perusakan ini meliputi kemandulan dan penyusutan testikel pada pria, sebagaimana juga efek maskulinisasi yang terjadi pada wanita.
j.        Penyakit Kanker
Merokok nikotin adalah penyebab kanker yang paling mungkin dicegah di Amerika Serikat. Aktifitas merokok nikotin ini biasa dihubungkan dengan penyakit kanker mulut, leher, lambung, dan paru-paru. Merokok mariyuana juga bisa mengakibatkan masuknya bakteri karsinogen ke dalam paru-paru, hingga merubah fungsi paru-paru di tahap pra-kanker.
k.      Penyakit Gangguan Kehamilan
Efek keseluruhan akibat ketergantungan narkoba terhadap kesehatan janin yang dikandung memang tidak diketahui. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, penurunan berat bayi, serta berbagai permasalahan perilaku maupun kognitif pada bayi di kemudian hari.
l.        Permasalahan Kesehatan Lainnya
Sebagai tambahan dari berbagai penjelasan tentang penyakit yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba di atas, perlu diketahui pula bahwa semua jenis narkoba tersebut memiliki potensi merubah fungsi tubuh secara keseluruhan. Termasuk diantaranya perubahan selera makan dan peningkatan suhu tubuh secara dramatis yang bisa melumpuhkan kesehatan dalam waktu singkat. Tidak cukup sampai disitu, zat psikotropika berpotensi menimbulkan kelelahan yang berkepanjangan, mengombang-ambingkan perasaan, kepenatan mendalam, perubahan selera makan, nyeri pada otot dan tulang, hilang ingatan, diare, keringat dingin, dan muntah-muntah.
  1. Bagi Keluarga
Narkoba merusak suasana damai dan tentram, keluarga resah karena barang barang dirumah hilang. Anak berbohong,mencuri,bersikap kasar,acuh tak acuh dengan urusan kekuarga, tidak bertanggung jawab, hidup semuanya, dan asosial. Orang tua merasa malu karena, memiliki anak pecandu narkoba. Mereka juga mersa bersalah, tetapi juga sedih dan marah. Perilaku orang tua ikut berubah, sehingga fungsi keluarga menjadi terganggu. Mereka berusaha menutupi perbuatan anak, agar hal itu tidak diketahui orang luar. Orang tua juga putus asa. Masa depan dikeluarkan dari sekolah/pekerjaan. Stres meningkat, kehidupan ekonomi morat-marit, keluarga harus menanggung beban ekonomi dan sosial ini.
  1. Bagi Lembaga Pendidikan
Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting dalam proses belajar siswa, penyalahguna mengganggu suasana belajar- mengajar. Prestasi belajar turun dratis. Penyalahguna narkoba sering membolos daripada siswa yang lain. Penyalah narkoba berhubungan dengan kejahatan dan perilaku asosial lainyang mengganggu suasana tertib dan aman, perusakan barang-barang dan meningkatnya perkelahian. Mereka juga menciptakan iklim acuh tak acuh dan tidak menghormati pihak lain. Banyak di antara mereka menjadi pengedar atau mencuri barang milik teman atau barang karyawan.
  1. Bagi Masyarakat, Bangsa, Dan Negara
Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba. Terjalin pengedar atau bandar dan korban sehingga tercipta pasar gelap. Oleh karena itu sekali pasar terbentuk, sulit sekali memutus tali rantai peredarannaya.
Masyarakat yang rawan narkoba tidak memiliki daya tahan, sehingga kesinambungan pembangunan terancam. Negara menderita kerugian, karena masyarakatnya tidak produktif dan tingkat kejahatan meningkat, belum lagi sarana prasarana yang harus disediakan, disamping itu rusaknya generasi penerus bangsa.

F.     UPAYA MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1.      Pencegahan
a.       Membatasi peredaran dan pemberian obat
b.      Membatasi iklan-iklan obat yang terlalu berlebih-lebihan propagandanya.
c.       Memberikan pengawasan yang intensif dan bijaksana terhadap anak, terutama mereka yang masih tergolong remaja dan dewasa muda.
d.      Memperbesar rasa “Percaya Pada Diri Sendiri”.
e.       Mengikutsertakan remaja atau pemuda dalam kegiatan kepemudaan seperti organisasi dan keolahragaan.
f.       Membina keluarga bahagia dan harmonis.
g.      Kerjasama yang erat antara orang tua dengan guru dan pihak yang berwajib.
h.      Mempertebal iman Ketuhanan dan rasa cinta tanah air.
2.      Pengobatan
a.       Pada keracunan akut
Usahakan agar penderita tetap sadar. Dalam hal ini dapat diberikan kopi kental dan mengajaknya berbicara. Selimuti seluruh badannya agar tidak kehilangan panas tubuh. Jika penderita masih sadar dan ia baru saja menelan obat, maka usahakan agar ia muntahkan. Jika obat yang dipakai suntikan dan belum lama, ikatlah pada bagian yang sedikit lebih tinggi dari suntikannya. Bila pernafasannya lambat, maka lakukan bantuan pernapasan dengan menggerakkan lengannya keatas dan kebawah. Dan bawalah secepat mungkin kerumah sakit.
b.      Pada golongan eksperimental, social recreational, dan circumstantial-situational
Pada golongan ini penderita tidak perlu di opname, namun cukup berobat jalan saja. Tujuan dari pengobatan ini ialah mencegah jangan sampai penderita mempergunakan atau mengkonsumsi obat yang lebih berat, menghentikan pemakaian obat, memperbaiki kestabilan mental, dan memperbesar rasa percaya diri.
c.       Pada golongan intensified dan compulsive
Pada golongan ini penderita harus diopname sedikit-dikitnya 21 hari. Pada masa ini penderita di bebaskan dari pengaruh obat-obatan dan dipersiapkan untuk rehabilitasi.
3.      Rehabilitasi
Pada fase ini penderita diberikan bimbingan dan pengarahan sosial yang sistematis dan kontinyu dan dilakukan bersama orang tuanya. Masalah ini merupakan masalah yang paling sulit dan angka kambuh dalam hal ini sangat besar. Hal ini disebabkan kurangnya pengertian orang tua dan masyarakat serta kurangnya fasilitas.


DAFTAR PUSTAKA

B. Simajuntak. 1981. Pengantar Kriminologi dan Patologi. Jakarta

Jewana, Satya. 1989. Gangguan Pengunaan Narkoba. Jakarta : Gramedia

Rice, David. 1987. Bahaya Penggunaan Obat Terlarang (Terjemahan). Bandung: Yayasan Kalam Kudus

0 komentar:

Posting Komentar