Subscribe:

Labels

Rabu, 28 Desember 2011

Manajemen Kota

Dalam abad dewasa ini ilmu berkembang dengan pesat sebagai pengiring kebudayaan dan peradaban manusia, tetapi manusia ternyata tidak menjadi lebih bijaksana terhadap dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya. Kota sebagai pusat segala aspek kehidupan manusia dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah menjadikannya pusat dari berbagai masalah sosial kultural yang tak ada habisnya. Oleh karena itu, pengelolaan dan manajemen kota yang terpadu sangat dibutuhkan. Peran serta dan kerjasama berbagai pihak baik pemerintah ataupun masyarakat akan sangat menunjang keberhasilan dari manajemen kota itu sendiri. 

Namun, masalah tidak sampai disitu saja. Manajemen dan pengelolaan kota yang diangan-angan akan membawa masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik, ternyata tidak sepenuhnya baik. Berbagai masalah sosial baru muncul ke permukaan secara perlahan dan pasti akibat dari menajemen dan pengelolaan yang dilakukan.

Krisis dan Masalah Perkotaan Muncul Sebagai Resiko dari Manajemen Kota
Masalah kota menurut kenyataannya timbul sebagai akibat dari perencanaan dan pengelolaan kota, oleh karena itu harus dipecahkan lewat perencanaan pula. Manusia dengan peradaban, teknologi modern, produktivitas, inovasi, telah membangun kota dengan harapan memecahkan masalah sosial masyarakat. Namun kenyataannya berbagai pengelolaan dan manajemen kota yang telah dilakukan di abad teknologi ini, justru semakin membuat kota semrawut dan muncul berbagai masalah sosial akut yang belum pernah ada sebelumnya. Ledakan penduduk, masalah transportasi, lingkungan kumuh, pemanasan global, dan budaya konsumtif masyarakat kota merupakan efek negatif yang muncul dari manajemen kota.

Misalnya kita ambil contoh dalam bidang transportasi kota. Beberapa tahun lalu masyarakat mengalami problema hidup berupa sulitnya akses transportasi untuk migrasi ataupun pendistribusian barang. Pemerintah dengan cekatan segera menemukan solusi pemecahan masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menciptakan berbagai alat transportasi seperti kereta api, pesawat terbang, mobil dan beberapa alat transportasi massal lainya. Satu masalah pun berhasil ditangani bersama, bahkan impor berbagai alat transportasi tersebut berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat perkotaan. Manajemen dan pengelolaan transportasipun dianggap telah berhasil mensejahterakan masyarakat pada umumnya. Transportasi ternyata telah menjadi ciri kemajuan peradaban suatu masyarakat. Peranan transportasi semakin vital sejalan dengan tingkat kemajuan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.

Namun, masalah sebenarnya justru muncul dari perkembangan alat trasnportasi seperti kendaraan yang seolah tanpa batas. Berbagai ragam dan tipe kendaraan bermunculan seiring tingginya tingkat permintaan dan konsumsi dari masyarakat. Konsekuensinya kemacetanpun terjadi di beberapa kota besar seperti Jakarta misalnya. Selain itu tingkat pencemaran udara semakin meningkat pesat di wilayah perkotaan di Indonesia. Pencemaran udara berupa asap kendaraan dan polutan lain membawa dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Berbagai jenis penyakit muncul sebagai dampak dari pencemaran udara. Lebih jauh lagi, dan kini telah menjadi isu global ialah pemanasan global (global warming) akibat meningkatnya kadar karbondioksida, karbonmonoksida,dan gas metan pada atmosfer bumi sehingga meningkatkan suhu udara rata-rata dibumi. Manajemen dan pengelolaan kota yang semula dianggap membawa perubahan dan meningkatkan taraf hidup manusia yang tinggal di kota, kini telah berbanding terbalik. 

Kini setelah berbagai problema baru muncul, kota kembali melakukan penataan, pengelolaan dan manajemen khususnya di bidang transportasi. Kita ambil contoh misalnya pengelolaan transportasi di kota Solo. Diberlakukannya jam masuk sekolah yang berbeda antara SD, SMP dan SMA sehingga kemacetan pada pagi hari sedikit dapat dikurangi. Selain itu, dikota-kota besar telah digalakkan penggunaan alat transportasi massal seperti angkutan umum dan busway.

Dari beberapa contoh kasus dan realita diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa manajemen kota dan krisis kota merupakan dua hal yang saling berkaitan erat satu sama lain. Pengelolaan kota yang telah disusun secara terpadu dengan melibatkan pakar-pakar yang ahli pada bidangnya, ternyata tidak sepenuhnya membawa dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat. Bahkan apabila ditelusuri lebih dalam, berbagai masalah sosial yang timbul dalam masyarakat salah satunya disebabkan oleh manajemen kota itu sendiri. Solusi yang mungkin bisa ditawarkan yakni dengan meminimalisasi dampak negatif dari menajemen kota. Butuh peran aktif pemerintah dan kesadaran kolektif masyarakat untuk mewujudkannya, setidaknya agar kota yang kita huni ini tidak cepat hancur di makan jaman.


Sumber :

Marbun, B.N. 1994. Kota Indonesia Masa Depan : Masalah dan Prospek. Jakarta : Erlangga.

Rukmana, Nana. 1993. Manajemen Pembangunan Prasarana Perkotaan. Jakarta : PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar