Subscribe:

Labels

Rabu, 23 Maret 2011

Peran Orang Tua Terhadap Pilihan Profesi Anak



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Keluarga merupakan tempat dimana interaksi antar anggota terjalin secara lahir dan batin.Orang tua menjadi faktor penting bagi perkembangan anggota keluarga lainnya khususnya anak-anak.Tanggung jawab dan kebijakan yang diambil dari orang tua sangat berpengaruh terhadap kesinambungan peran keluarga dalam membangun karakter dan kepribadian anak.Orang tua perlu membekali anak dengan pengetahuan dan pemahaman sikap tentang masa depannya kelak.
Profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.Profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek
Dalam mengarahkan dan membimbing anak menuju ke masa depan,orang tua perlu menanamkan sikap percaya diri dan tanggung jawab terhadap diri sendiri.Hal itulak yang harus diterapkan oleh seorang anak dalam pengambilan pilihannya terhadap sebuah profesi yang akan digeluti di masa yang akan datang.Dengan banyaknya ragam profesi yang ada dengan berbagai jenis dan cakupannya,seorang anak yang telah memasuki masa dimana dia harus lepas dari orang tuanya,perlu sebuah pilihan yang mantap dan pasti.Oleh karena itu peran orang tua sangat penting dalam hal ini.Arahan dan bimbingan dengan prosedur yang baik akan menciptakan pribadi anak yang kuat dan tangguh dalam mengarungi bahtera kehidupan dimasa yang akan datang.




B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
“Bagaimanakah pengaruh orang tua terhadap pilihan profesi mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta ? “

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran orang tua terhadap segala aspek kehidupan anaknya.Namun dalam hal ini lebih diutamakan peran-peran orang tua terhadap pilihan profesi yang akan diambil oleh anaknya kelak serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.

D.    Manfaat Penelitian
Sebagai bahan evaluasi mengenai proses pembinaan terhadap perkembangan anak,terutama dalam pengambilan-pengambilan keputusan misalnya penentuan pilihan profesi yang akan diambil.




















BAB II
LANDASAN TEORI

Peranan orang tua terhadap perkembangan sosial anaknya tidak hanya terbatas pada situasi sosial ekonominya atau keutuhan struktur dan interaksinya saja.Juga cara-crara dan sikap-sikap dalam pergaulannya memegang peranan yang penting  di dalamnya.Hal ini mudah diterima apabila kita ingat bahwa orang tua itu merupakan sebuah kelompok sosial dengan tujuan-tujuan,struktur,norma-norma,dinamika kelompok termasuk cara-cara kepemimpinannya,yang sangat mempengaruhi kehidupan individu yang menjadi anggota kelompok tersebut.Pertama-tama dapat kita tunjukkan kepada hasil eksperimen dari Lippit dan White mengenai cara-cara kepemimpinan dalam kelompok,yaitu cara-cara demokratis,laissez-faire dan otoriter,yang masing-masing mempunyai pengaruh besar terhadap suasanan kerja kelompoknya dan tingkah laku anggota.Begitu pula cara bertingkah laku orang tua yang dalam hal ini menjadi pimpinan dalam kelompoknya,sangat mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat merangsang perkembangan ciri-ciri tertentu pribadi anaknya.
Penyelidikan Lewin dkk,dilanjutkan oleh peneliti-peneliti lainnya,tetapi khusus untuk penelitian keluarga.Terutama diselidiki pengaruh cara-cara pendidikan yang otoriter terhadap perkembangan anak-anaknya.Pendapat Lewin dkk disokong misalnya oleh Mueller yang memperoleh hasil bahwa anak-anak orang rua yang otoriter banyak menunjukkan ciri-ciri agresivitas,kecemasan,dan mudah putus asa.
Frenkel-Brunswik di Amerika Serikat pada tahun 1948 yang menggunakan angket-angket psikologi sosial dan studi-studi klinis,mendapatkan bahwa kerap kali anak-anak dari orang tua yang otoriter ,dan senantiasa menuntut ketaatan mutlak tanpa penjelasan,menampakkan ciri-ciri sebagai berikut : sikap penolakan terhadap minoritas,ikatan-ikatan terhadap orang-orang yang kuat atau mayoritas,menjiplak norma dan tingkah laku mayoritas,sombong,mudah berprasangka sosial,khususnya terhadap golongan minoritas.
Baldwin membandingkan keluarga-keluarga yang interaksinya bercorak demokratis dengan keluarga dimana terdapat pengawasan orang tua yang keras terhadap anak-anaknya.Ia memperoleh hasil bahwa makin otoriter orang tuanya,makin berkurang ketidaktaatannya,namun makin sering muncul ciri-ciri pasivirasnya,kurang inisiatif,ridak dapat merencanakan sesuatu,daya tahan berkurang dan ciri-ciri takut-rakut.Sebaliknya sikap-sikap demokratis dari orang tua menimbulkan ciri-ciri berinisiatif ,ridak takut-takut,lebih giat dan lebih bertujuan namun juga memberikan kemungkinan berkembangnya siffat-sifat tidak taat dan tidak mau menyesuaikan diri.Dalam penyelidikan ini Baldwin mendefinisikan sikap-sikap otoriter dari orang tua diantaranya : orang tua memberikan banyak larangan kepada anak-anaknya dan mereka harus melaksanakan tanpa bersoal jawab,tanpa ada pengertian terhadap anak.Didikan yang demokratis dirumuskan sebagai didikan dimana orang rua sering berembuk mengenai tindakan-tindakan yang harus diambil,menerangkan alasan-alasan dari peraturan-peraturan,menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dan bersikap toleran.
Terdapat pula serentetan aksperimen mengenai sikap-sikap over protection dari orang tua ,dimana orang tua terlampau cemas dan berhati-hati dalam pendidikan anak.Orang tua dalam hak itu senantiasa menjaga-jaga keselamatan anak-anaknya ,dan mengambil tindakan-tindakan berlebihan supaya anak kesayangan itu berkembang dengan ciri-ciri sangat bergantung dengan orang tuanya dalam tingkah lakunya.
Selanjutnya Symonds mendapat bahwa sikap penolakan orang tua tergadap anak-anaknya ,yaitu sikap menyesal dan tidak setuju karena beberapa sebab dengan adanya anak itu,mudah memperkembangkan ciri-ciri agretivitas dan tingkah laku bermusuhan pada anak-anak tersebut dan juga gejala-gejala menyeleweng  seperti berdusra dan mencuri dapat berkembang karena sikap penolakan dari orang tuanya.Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa pada umumnya sikap pendidikan otoriter,sikap over protection dan sikap penolakan dari otang tua terhadap anak-anaknya dapat menjadi suatu handicap bagi perkembangan sosial anak.
Mendidik dan mendewasakan anak adalah tugas dan tanggung jawab orang tua yang sudah menjadi suatu naluri karena proses keberadaan sang anak serta pembentukkan sifat dan karakternya semua terpulang pada orang tua. Orang tua adalah panutan dan tauladan yang selalu dijumpai anak pada setiap waktu dan kesempatan dalam keluarga. Dan orang tua merupakan kunci strategi dalam mengatasi segala masalah yang dihadapi oleh sang anak.Dalam kehidupan orang tua memiliki peranan yang sangat sentral terhadap perkembangan anaknya.Orang tua perlu melakukan komunikasi yang baik dengan anak dan saling berkoordinasi agar keluarga senantiasa dalam keadaan yang nyaman. Apabila orang tua dapat mengetahui dan menjalankan fungsi dan perannya dengan baik sebagai pendidik dalam keluarga, maka anak-anak dapat terhindar dari pengaruh buruk dan hal-hal yang tidak diinginkan.Peran orang tua dalam hal ini adalah :


a.       Sebagai Panutan
Orang tua harus menjadi suri teladan atau memberi contoh yang baik, dari hal sikap dan perilaku sehari-hari bagi anak-anaknya. Dengan demikian, anak-anak dapat bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma agama dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
b.      Sebagai perawat dan pelindung
Orang tua mempunyai tugas merawat kebersihan, kesehatan serta mempersiapkan kebutuhan anak sehari-hari seperti makan, pakaian dan lain-lain. Orang tua diharapkan mampu mengayomi terutama di saat anak menghadapi kesulitan sehingga anak akan merasa aman, tenteram dan senang hidup bersama keluarga.
c.       Sebagai pendidik dan sumber informasi
Fungsi orang tua sebagai pendidik dalam keluarga adalah yang pertama dan utama, karena orang tua adalah orang yang paling dekat dan penuh tanggung jawab terhadap proses pendidikan anak sejak dari kandungan hingga usia dewasa. Selain sebagai pendidik dalam keluarga, orang tua juga harus berfungsi sebagai sumber informasi/pengetahuan yang baik dan benar bagi anak.
d.      Sebagai pengarah dan pembatas
Orang tua harus mempu mengarahkan sikap, tingkah laku, dan cita-cita anak, demi masa depan yang baik bagi dirinya maupun keluarga. Disamping itu pula, orang tua harus mampu sebagai pembatas sikap dan perilaku agar anak tidak terjerumus pada situasi yang tidak baik (kenakalan remaja).
e.       Sebagai teman dan penghibur
Pada umunya remaja tidak ingin dianggap anak-anak lagi, mereka ingin diperlakukan sebagai pribadi yang utuh. Untuk itu orang tua harus dapat berperan sebagai teman baik dalam senang maupun susah, juga mampu menjadi penghibur di saat anak-anak kecewa.
f.       Sebagai pendorong
Dalam menghadapi masa peralihan menuju dewasa, kadang-kadang remaja memerlukan dorongan dan semangat dari orang tua terutama di saat mengalami kegagalan. Dengan dorongan dan semangat dari orang tua, remaja akan lebih merasa percaya diri dan pantang menyerah terhadap segala bentuk kesulitan.


Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
Profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Sedangkan Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakteristik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
a.       Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis.Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
b.      Asosiasi professional.Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
c.       Pendidikan yang ekstensif.Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
d.      Ujian kompetensi.Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
e.       Pelatihan institutional.Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
f.       Lisensi.Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
g.      Otonomi kerja.Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
a.       Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
b.      Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
c.       Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
d.      Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
e.       Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik. profesi memiliki beberapa persyaratan diantaranya melibatkan kegiatan intelektual,menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus,memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan, memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan,menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen,mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi,mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat,menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Prinsip-prinsip dan etika profesi diantaranya adalah tanggung jawab.Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.Yang kedua adalah keadilan.Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.Yang terakhir adalah otonomi.Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
Kode etik profesi merupakan tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis.
Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Menurut  UU NO. 8 (Pokok-Pokok Kepegawaian),kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu.
Salah satu contoh tertua adalah Sumpah Hipokrates yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.
Instansi dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus
dilakukan oleh profesi yang bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode
etik itu sendiri harus menjadi hasil
Self Regulation (pengaturan diri) dari
profesi.
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di awasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik.
Sanksi pelanggaran kode etik dibagi menjadi 2 yaitu sanksi moraldan sanksi dikeluarkan dari organisasiKode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional
Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
a.       Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
b.      Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
c.       Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang.
Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik.Suatu gejala agak baru adalah bahwa sekarang ini perusahaan-perusahan swasta cenderung membuat kode etik sendiri. Rasanya dengan itu mereka ingin memamerkan mutu etisnya dan sekaligus meningkatkan kredibilitasnya dan karena itu pada prinsipnya patut dinilai positif.
Berbagai jenis profesi dalam tataran kehidupan sosial manusia modern, antara lain:
a.      Akuntan
Seorang akuntan adalah praktisi akuntansi, yang merupakan ahli pengukuran, pengungkapan atau pemberian kepastian mengenai informasi keuangan yang membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain membuat keputusan alokasi sumber daya.
b.      Aktuaris
Seorang aktuaris adalah seorang profesional bisnis yang berhubungan dengan dampak keuangan risiko dan ketidakpastian. Aktuaris memberikan penilaian ahli sistem keamanan keuangan, dengan fokus pada kompleksitas, matematika, dan mekanisme.
c.       Advokat
Seorang advokat adalah seseorang yang berbicara atas nama orang lain, terutama dalam konteks hukum. Tersirat dalam konsep ini adalah gagasan bahwa diwakili kekurangan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau berdiri untuk berbicara sendiri. Setara dengan luas di berbagai jurisdiksi hukum berbasis bahasa Inggris adalah “pengacara”.
d.      Arsitek
Seorang arsitek adalah orang yang terlatih dalam perencanaan, desain dan pengawasan konstruksi bangunan, dan izin untuk praktek arsitektur. Untuk praktek arsitektur berarti menawarkan atau memberikan layanan dalam hubungannya dengan desain dan konstruksi bangunan, atau sekelompok bangunan dan ruang dalam situs yang mengelilingi bangunan, sebagai hunian yang memiliki tujuan utama mereka manusia atau menggunakan. Secara etimologis, arsitek berasal dari bahawa Latin architectus, itu sendiri berasal dari bahasa Yunani arkhitekton (arkhi, kepala; tekton, pembangun), yaitu kepala pembangun.
Profesional, keputusan seorang arsitek yang mempengaruhi keamanan publik, dan dengan demikian seorang arsitek harus menjalani pelatihan khusus yang terdiri dari pendidikan lanjutan dan praktikum (atau magang) untuk pengalaman praktis untuk mendapatkan izin praktek arsitektur. Persyaratan praktis, teknis, dan akademik untuk menjadi seorang arsitek bervariasi oleh yurisdiksi (lihat di bawah).Istilah arsitek dan arsitektur juga digunakan dalam disiplin ilmu teknologi informasi (misalnya seorang arsitek perangkat lunak), arsitektur laut dan arsitektur lansekap. Di sebagian besar wilayah hukum di dunia, penggunaan profesional dan komersial istilah ‘arsitek’, di luar varian etimologis dicatat bahwa secara hukum dilindungi.


e.       Dentist / Dokter Gigi
Kedokteran Gigi, yang merupakan bagian dari stomatology, adalah cabang kedokteran yang terlibat dalam evaluasi, diagnosis, pencegahan, dan bedah atau non-bedah pengobatan penyakit, gangguan dan kondisi rongga mulut, daerah maksilofasial dan berdekatan dan terkait struktur dan dampaknya terhadap tubuh manusia. Kedokteran Gigi secara luas dianggap perlu untuk kesehatan secara keseluruhan. Mereka yang praktek kedokteran gigi dikenal sebagai dokter gigi. Tim pembantu dan pendukung dokter gigi dalam menyediakan layanan kesehatan mulut, meliputi asisten gigi, hygienists gigi, teknisi gigi, dan terapis gigi.
f.        Engineer / Insinyur
Insinyur adalah mereka yang bekerja untuk mengembangkan solusi ekonomi dan keamanan untuk masalah-masalah praktis, dengan menerapkan matematika, ilmu pengetahuan dan kecerdikan sambil mempertimbangkan kendala teknis. Istilah ini berasal dari akar bahasa Latin ‘ingenium,’ berarti ‘kepandaian’. Revolusi industri dan perkembangan teknologi terus-menerus dari beberapa abad terakhir ini sedikit mengubah konotasi istilah, bahwa persepsi insinyur adalah sebagai ilmuwan. Pekerjaan insinyur adalah penghubung antara kebutuhan yang dirasakan masyarakat dan aplikasi komersial.
g.      Lawyer / Pengacara.
Seorang pengacara, menurut Black’s Law Dictionary, adalah “seseorang pelajari dalam hukum; sebagai pengacara, seseorang berlisensi untuk melakukan praktek hukum’. Hukum adalah sistem aturan perilaku yang ditetapkan oleh pemerintah berdaulat dari masyarakat untuk memperbaiki kesalahan, menjaga stabilitas otoritas politik dan sosial, dan memberikan keadilan. Bekerja sebagai pengacara melibatkan aplikasi praktis dari teori hukum abstrak dan pengetahuan untuk memecahkan masalah individual yang spesifik, atau untuk memajukan kepentingan orang-orang yang mempertahankan (yaitu, menyewa) pengacara untuk melakukan pelayanan hukum.
h.      Librarian / Pustakawan
Pustakawan adalah seorang profesional terlatih informasi di perpustakaan dan ilmu informasi, yang merupakan organisasi dan manajemen jasa informasi atau materi bagi mereka yang membutuhkan informasi. Biasanya, pustakawan bekerja di perpustakaan umum atau kuliah, sebuah SD atau media center sekolah menengah, perpustakaan dalam bisnis atau perusahaan, atau lembaga lain informasi-ketentuan seperti rumah sakit atau firma hukum. Beberapa pustakawan adalah pengusaha independen bekerja sebagai spesialis informasi, cataloger, pengindeks dan profesional lainnya, kapasitas khusus. Pustakawan dapat dikategorikan sebagai masyarakat, sekolah, pemasyarakatan, khusus, mandiri atau akademis pustakawan.
i.        Perawat
Perawat adalah kesehatan profesional yang bekerja sama dengan anggota lain dari tim perawatan kesehatan, bertanggung jawab untuk: pengobatan, keselamatan, dan pemulihan akut atau kronis orang sakit; promosi kesehatan dan pemeliharaan dalam keluarga, komunitas dan populasi, dan, pengobatan keadaan darurat yang mengancam nyawa dalam berbagai macam pengaturan perawatan kesehatan. Perawat melakukan berbagai fungsi klinis dan non-klinis yang diperlukan untuk penyampaian perawatan kesehatan, dan juga mungkin terlibat dalam riset medis dan keperawatan.
Kedua peran perawatan dan pendidikan pertama kali didefinisikan oleh Florence Nightingale, berikut pengalamannya merawat orang yang terluka dalam Perang Krimea. Sebelumnya, perawat dianggap perdagangan dengan praktek umum yang standar atau didokumentasikan. Konsep Nightingale’s digunakan sebagai pedoman untuk membangun sekolah-sekolah perawat di awal abad kedua puluh, yang sebagian besar program pelatihan berbasis rumah sakit menekankan pengembangan seperangkat keterampilan klinis.
j.        Apoteker
Apoteker adalah tenaga kesehatan yang mempraktekkan ilmu farmasi. Dalam peran tradisional mereka, apoteker biasanya mengambil permintaan untuk obat-obatan dari penyedia resep kesehatan dalam bentuk resep perawatan medis, mengevaluasi kesesuaian resep, membagikan obat kepada pasien dan nasihat mereka tentang penggunaan yang tepat dan efek samping obat itu. Dalam hal ini peran apoteker bertindak sebagai perantara belajar antara dokter dan pasien dan dengan demikian memastikan penggunaan yang aman dan efektif obat. Apoteker juga berpartisipasi dalam pengelolaan penyakit-negara, dimana mereka mengoptimalkan dan memantau terapi obat atau menginterpretasikan hasil laboratorium medis – bekerja sama dengan dokter dan atau profesional kesehatan lainnya. Apoteker memiliki banyak bidang keahlian dan sumber penting dari pengetahuan medis di klinik, rumah sakit, laboratorium kesehatan dan farmasi komunitas di seluruh dunia. Apoteker juga memegang posisi dalam industri farmasi serta dalam pendidikan farmasi dan penelitian dan lembaga pembangunan.
k.       Dokter
Seorang dokter-juga dikenal sebagai dokter medis, dokter, atau cukup dokter-praktek profesi kedokteran kuno, yang berkaitan dengan memelihara atau memulihkan kesehatan manusia melalui penelitian, diagnosis, dan perawatan penyakit atau cedera. Ini benar membutuhkan secara baik suatu pengetahuan yang terperinci dari disiplin akademis (seperti anatomi dan fisiologi) penyakit yang mendasari dan pengobatan mereka -ilmu kedokteran- dan kompetensi juga diterapkan layak dalam praktiknya -seni atau kerajinan obat.
Kedua peran dokter dan makna dari kata itu sendiri bervariasi secara signifikan di seluruh dunia, tetapi secara umum dipahami, etika mengharuskan obat dokter menunjukkan pertimbangan, kasih sayang dan kebajikan bagi pasien mereka.
l.        Professor
Arti kata profesor (Latin: professor, orang yang mengaku menjadi ahli dalam beberapa seni atau ilmu, guru berpangkat tinggi) bervariasi menurut negara. Di negara-negara berbahasa Inggris kebanyakan mengacu pada akademik senior yang memegang kursi departemen, terutama sebagai kepala departemen, atau kursi pribadi diberikan secara khusus untuk individu tersebut. Ini adalah kasus di negara-negara Persemakmuran (kecuali Kanada) dan Republik Irlandia (yang merupakan mantan anggota Commonwealth). Namun, di Amerika Serikat dan Kanada professor adalah gelar yang diberikan kepada kelompok yang jauh lebih besar dari guru-guru senior di dua dan empat tahun perguruan tinggi dan universitas.
m.    Guru
Dalam pendidikan, guru adalah orang yang menyediakan pendidikan bagi orang lain. Seorang guru yang memfasilitasi pendidikan untuk setiap siswa juga dapat digambarkan sebagai seorang tutor pribadi. Peran guru sering formal dan berkelanjutan, yang dilakukan dengan cara pekerjaan atau profesi di sekolah atau tempat pendidikan formal lainnya. Di banyak negara, seseorang yang ingin menjadi guru di sekolah-sekolah negeri yang didanai harus terlebih dahulu memperoleh kualifikasi profesional atau mandat dari sebuah universitas atau perguruan tinggi. Kualifikasi profesional ini dapat mencakup studi tentang pedagogi, ilmu mengajar. Guru harus melanjutkan pendidikan mereka setelah mereka menerima gelar mereka dari sebuah college atau universitas. Guru dapat menggunakan rencana pelajaran untuk memfasilitasi belajar siswa, memberikan suatu program studi yang mencakup kurikulum standar. Peran guru dapat bervariasi antar budaya. Guru mengajarkan melek huruf dan menghitung, atau beberapa mata pelajaran sekolah lain. Guru-guru lain dapat memberikan instruksi dalam pengerjaan atau pelatihan kejuruan, Seni, agama atau spiritualitas, kewarganegaraan, peran masyarakat, atau keterampilan hidup. Di beberapa negara, pendidikan formal dapat terjadi melalui home schooling.
Belajar secara informal dapat dibantu oleh seorang guru menempati peran sementara atau berkelanjutan, seperti orang tua atau saudara atau dalam sebuah keluarga, atau oleh siapapun dengan pengetahuan atau keterampilan dalam pengaturan masyarakat luas.
Guru agama dan spiritual, seperti guru, mullah, pendeta rabbi pendeta muda / dan biksu mungkin mengajarkan teks-teks keagamaan seperti Quran, Taurat atau Alkitab.
n.      Scientist / Ilmuwan
Seorang ilmuwan, dalam arti luas, adalah setiap orang yang melakukan kegiatan sistematis untuk memperoleh pengetahuan atau individu yang bergerak dalam praktek-praktek tersebut dan tradisi-tradisi yang dikaitkan dengan sekolah-sekolah pemikiran atau filsafat. Dalam arti lebih terbatas, ilmuwan adalah seseorang yang menggunakan metode ilmiah. Orang dapat menjadi ahli dalam satu atau lebih bidang ilmu. Artikel ini berfokus pada penggunaan lebih terbatas dari kata itu.
Peran sosial yang sebagian sesuai dengan ilmuwan modern dapat diidentifikasi akan kembali setidaknya sampai filsafat alam abad ke-17, namun jangka ilmuwan jauh lebih baru. Sampai akhir 19 atau awal abad ke-20, mereka yang mengejar ilmu pengetahuan yang disebut ‘filsuf alam’ atau ‘orang sains’.







BAB III

METODOLOGI


Dalam penelitian ini perlu langkah-langkah sistematis dan logis dalam proses penyusunannya.Secara ilmiah penelitian harus berdasarkan pada fakta empiris yang objektif,sistematis maksudnya penelitian dilakukan menurut prosedur dan langkah-langkah tertentu dan logis sesuai dengan penalaran.
Menurut Hillway yang dikutip oleh Mohammad Ali memberi pengertian bahwa penelitian adalah sebagai sesuatu cara memahami sesuatu dengan melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu,yang dilakukan hati-hati sekali hingga diperoleh pemecahannya
Sedangkan menurut Sutrisno Hadi memberikan penelitian adalah usaha untuk menemukan dan menguji suatu ilmu pengetahuan,usaha yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah.
Jadi metodologi penelitian diartikan sebagai cara menggunakan metode ilmiah yang sistematis dan logis.Sedangkan metodologi pada penelitian ini adalah upaya untuk mengulas peran orang tua terhadap pilihan profesi mahasiswa di Politeknik Kesehatan Surakarta.

A.TEMPAT DAN WAKTU
         Tempat penelitian adalah Politeknik Kesehatan Surakarta,sedangkan jadwal waktu penelitian pada 22-24 Desember 2010.

B.POPULASI DAN SAMPEL
         Populasi adalah keseluruhan individu yang dijadikan subjek penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Politiknik Kesehatan Surakarta.Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa D3 Keperawatan.

C.TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain :
  1. Metode Studi Kepustakaan yaitu kegiatan pengumpulan data dari berbagai sumber,seperti buku yang memuat tentang masalah yang akan diteliti dan berbagai ragam kajian teori yang sangat dibutuhkan peneliti,majalah ,kisah sejarah dan dokumen.
  2. Metode Wawancara yaitu kegiatan pengumpulan data secara langsung dengan responden,guna mendapatkan data yang valid serta sifatnya pribadi.Dengan cara ini diharapkan peneliti mendapatkan data primer dari responden yang bersangkutan secara langsung.
  3. Focus Group Discussion atau FGD.Metode ini dipandang efektif,untuk menggali informasi sedalam-dalamnya tentang kondisi keluarga dan pengaruhnya terhadap pilihan profesi yang diambil.Metode ini juga diharapkan mampu mengungkap faktor-faktor apasaja yang dapat mempengaruhi.































BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Politeknik Kesehatan Surakarta merupakan penelitian untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh orang tua terhadap pilihan profesi mahasiswa di Politiknik Kesehatan Surakarta.Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dan diskusi kelompok yang melibatkan beberapa mahasiswa dari Politeknik Kesehatan Surakarta sebagai sumber informasi.
Setelah melakukan penelitian berupa wawancara dan FGD atau Focus Group Discussion dengan beberapa mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta.Pertama peneliti melakukan wawancara kepada :
a.      Nuari Herni Astuti mengatakan kepada peneliti,” Bagi saya orang tua saya sangat berpengaruh dalam profesi yang akan saya tempuh kelak.Mungkin benar jika orang tua saya selalu memberi kebebasan kepada saya dalam memilih,tapi saya pilihan-pilihan saya selalu dianggap kurang baik di mata mereka.Pilihan saya sebgai seorang politikus dan guru matematika dianggap pilihan yang kurang sesuai dengan yang mereka harapkan.Saya bisa mengatakan pilihan orang tua saya sangat mengekang keinginan saya,dan akhirnya saya terpaksa untuk mengikuti keinginan mereka untuk menjadi perawat.Sebelum memutuskan untuk memilih pilihan orang tua saya,saya sempat bertanya kepada mereka,”Mengapa ? Mengapa saya harus menjadi perawat? ”.Dari sanalah saya tahu bahwa profesi perawat adalah salah satu cita-cita alm.kakek saya yang ingin mereka wujudkan.Saya tahu seperti apa perawat itu,tapi bagi saya ridak ada salahnya untuk menekuni profesi saya nanti,karena sebagai perawat saya pun bisa menjalani profesi sebagai dosen keperawatan.”
b.      Hevy Ambarwati menuturkan kepada peneliti,”Saya masih ragu dengan profesi yang saya pilih sekarang,karena dulu cita-cita saya ingin bekerja sebagai pegawai di bank.Rapi saya sudah terlanjur terjun di dunia kesehatan.Orang tua saya mengatakan bahwa anaknya harus sukses dan finansial terpenuhi.Saya merasa bingung dengan 2 profesi tersebut,tetapi orang tua saya memberikan kepercayaan untuk memilih.Dan akhirnya saya memilih profesi sebagai perawat.Alasan saya,saya akan mempunyai penghasilan yang tinggi sebagai perawat,selain itu saya bisa mengerti tentang kesehatan dan bisa merawat orang-orang yang berada di sekitar saya.Walaupun kondisi orang tua saya sangat sederhana,tapi mereka selalu berusaha untuk menjadikan anaknya lebih baik dari mereka.
c.       Anis Sopiyati Sunarto menuturkan kepada peneliti,”Orang tua saya sangat berpengaruh dalam menentukan profesi yang saya pilih.Setiap profesi yang saya pilih selain mendapatkan dukungan dari kedua orang tua saya.Kedua orang tua saya memberikan kebebasan kepada saya dengan syarat setiap pilihan harus dapat saya pertanggung jawabkan.Ayah saya berprofesi sebagai staff administrasi di Lapangan Udara Adi Soemarmo.Pendapatan ayah saya memang tidak terlalu besartapi masih bis disisihkan untuk biaya kuliah saya.Orang tua saya berprinsip bahwa pendidikan sangat penting dan utama untuk anak-anaknya.Sehingga mereka sangat mendukung pilihan saya untuk kuliah dan memilih profesi untuk menjadi seorang perawat.Ada beberapa hal yang mempengaruhi saya dalam memilih profesi sebagai perawat yaitu : Saya ingin berguba bagi orang lain.Seotang perawat itu sangat mulia,ia tidak hanya merawat dirinya tetapi juga merawat orang lain.Kemudian menjadi perawat dapat merawat orang tua saya jika mereka sudah tua nantinya.Seotang perawat juga memiliki jiwa telaten sehingga dapat dibanggakan oleh orang tua,mertua,suami dan anak-anak.Seorang perawat juga memiliki jiwa keibuan yang memberikan seluruh kasih sayang untuk anaknya.Hanya perbedaannya perawat memberikan kasih sayang pada pasiennya.Kemudian penghasilan seorang perawat juga bisa untuk mencukupi kebutuhan saya.Lagipula saya seorang wanita,nantinya saya akan bersuami.Sehingga penghasilan saya hanya untuk tambahan agar tidak memberatkan suami saya sebagai pencari nafkah.”

B.     Pembahasan
Penelitian yang dilakukan di Politeknik Kesehatan Surakarta merupakan penelitian untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh orang tua terhadap pilihan profesi mahasiswa di Politiknik Kesehatan Surakarta.Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dan diskusi kelompok yang melibatkan beberapa mahasiswa dari Politeknik Kesehatan Surakarta sebagai sumber informasi.
Berdasarkan penelitian dan data-data yang diperoleh serta diolah secara sistematis,dapat dikatakan bahwa pengaruh orang tua dalam menentukan pilihan profesi bagi anak-anaknya sangat besar.Orang tua perlu memberikan pemahaman tentang berbagai profesi yang ada serta membekali anak dengan pengetahuan dan ketrampilan serta pemahaman sikap dan mental dalam mengarungi kehidupan Orang tua harus memberikan modal yang kuat kepada anak-anaknya serta memberikan suntikan moril,motivasi serta meyakinkan bahwa pilihan yang mereka ambil adalah yang terbaik. Inisiatif dan pandangan-pandangan kritis dalam menentukan profesi yang akan diambil harus dipertimbangkan oleh orang tua karena hal ini muncul dari faktor internal diri anak masing-masing.Pandangan itu muncul bukan hanya dari pengalaman yang di dapat seiring bertambahnya usia melainkan hasil dari proses pembelajaran yang menimbulkan ide-ide baru.




















BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul dan diolah maka dapat dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh orang tua terhadap perkembangan anak sangat besar.Dalam konteks penelitian ini yang difokuskan tentang pengaruhnya terhadap pilihan profesi mahasiswa di Politeknik Kesehatan Surakarta.Orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam pilihan profesi yang akan diambil.Sejak awal mereka berusaha memberikan pemahaman tentang berbagai profesi yang ada serta membekali anak dengan pengetahuan dan ketrampilan serta pemahaman sikap dan mental dalam mengarungi kehidupan.Dalam hal ini sebagian besar orang tua telah mempercayakan sepenuhnya terhadap pilihan yang dipilih oleh anaknya dan senantiasa memberikan dorongan bahwa pilihan daripada anak itu sendirilah yang terbaik.Orang tua hanya berusaha memfasilitasi berdasarkan kemampuan finansial masing-masing.

B.     Saran
Berdasarkan penelitian dan data-data yang telah terkumpul dan diolah berdasarkan metode ilmiah tentang seberapa besar peran orang tua dalam menentukan pilihan profesi seorang anak,peneliti memberikan beberapa saran-saran diantaranya :
a.       Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak-anaknya agar tercipta suatu pemahaman yang kondusif antara pilihan orang tua dan pilihan anak terhadap kemungkinan profesi yang akan diambil.
b.      Merencanakan pendidikan anak sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing,serta diarahkan menuju suatu pilihan profesi yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
c.       Memberikan dorongan dan semangat terhadap anaknya,meskipun pilihan antara orang tua dan anak berbeda namun perlu bagi orang tua untuk meyakinkan anaknya bahwa pilihannya adalah yang terbaik.
d.      Menanamkan rasa percaya diri dan pemahaman mental yang kuat bahwa pilihan yang akan diambil seorang anak adalah yang terbaik.Orang tua harus meyakinkan anak dan memberikan suntikan motivasi yang lebih terhadap pilihan yang diambil oleh anak-anaknya kelak.
e.       Orang tua perlu menghargai pola pemikiran anak mengenai pandangan tentang sebuah profesi.Banyaknya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh sehingga membentuk pola pikir yang sedemikian rupa merupakan inisiatif yang muncul bersamaan pertambahan usia dan pengalaman yang diperoleh.
























DAFTAR PUSTAKA



Dr.W.A. Gerungan Dipl.Psych.1996,Psikologi Sosial,PT Eresco : Bandung

William J.Goode.1995,Sosiologi Keluarga,Sinar Grafika : Jakarta

T.O.Ihrom.1999,Sosiologi Keluarga,Yayasan Obor Indonesia : Jakarta








































LAMPIRAN




Nama                                       :
NIM                                        :
Jurusan                                    :
                                               

a.       Deskripsikan pengaruh orang tua anda dalam menentukan profesi yang akan anda pilih ? Hubungkan dengan situasi dan kondisi orang tua anda ( pendidikan,pekerjaan,cita-cita terhadap dirinya ).

b.      Anda tentunya sudah memahami berjenis-jenis profesi yang ada baik yang cakupannya luas ataupun yang cakupannya sempit.Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi profesi yang akan anda pilih di masa mendatang ?



0 komentar:

Posting Komentar